Pendalaman Iman Katolik
Daftar Isi [Tampilkan]
Baca Juga :
- Bersyukur pada apa saja
- Hidup Itu Indah
- Saling Mencintai
- Sekali Lagi Bersyukurlah
ROTI KEHIDUPAN
Kekayaan makna Ekaristi menyata dalam aneka ragam nama. Ada sembilan nama disebut di sini. Masing-masingnya menunjuk kepada aspek tertentu:
3.Pemecahan Roti
Jemaat Perdana menyebutnya Pemecahan Roti, karena di sini Yesus menggunakan upacara, yang khas dalam perjamuan Yahudi, ketika Ia sebagai Tuan rumah memberkati dan membagi-bagikan roti.
3.Pemecahan Roti
Jemaat Perdana menyebutnya Pemecahan Roti, karena di sini Yesus menggunakan upacara, yang khas dalam perjamuan Yahudi, ketika Ia sebagai Tuan rumah memberkati dan membagi-bagikan roti.
3.Pemecahan Roti
Jemaat Perdana menyebutnya Pemecahan Roti, karena di sini Yesus menggunakan upacara, yang khas dalam perjamuan Yahudi, ketika Ia sebagai Tuan rumah memberkati dan membagi-bagikan roti.
4. Perhimpunan Ekaristi
Kita menyebutnya Perhimpunan Ekaristi, karena dirayakan dalam perhimpunan umat beriman, di mana Gereja dinyatakan secara kelihatan.
5. Kemenangan
Disebut juga Kemengangan, akan sengsara dan kebangkitan Tuhan.
6. Kurban Kudus
Gereja menyebutnya Kurban Kudus, karena menghadirkan kurban tunggal Kristus Penebus dan mencakup juga penyerahan diri Gereja.
7. Liturgi Kudus dan Ilahi
Gereja di Timur menyebutnya Liturgi Kudus dan Ilahi, karena Ekaristi menjadi pusat seluruh liturgi Gereja dan paling jelas terungkap di dalamnya.
8. Komuni
Disebut Komuni, karena di dalam Sakramen ini kita dipersatukan dengan Kristus yang memampukan kita untuk ambil bagian dalam tubuh dan darah-Nya, supaya kita membentuk satu tubuh.
9. Misa Kudus
Dalam Gereja Latin disebut Misa Kudus, karena liturgi, dimana misteri keselamatan dirayakan, berakhir dengan pengutusan umat beriman supaya mereka melaksanakan kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari (bdk. Katekismus, 1328-1332). Semua istilah ini secara hakiki berhubungan erat satu dengan yang lain. Bersama-sama mereka memberi kita suatu pandangan menyeluruh mengenai Ekaristi.

0 Response to "Pendalaman Iman Katolik"
Post a Comment